Selangkah Lebih Dekat
Hai hai.. sudah beberapa purnama tidak bertemu dengan Roro ya.. Maafkan Roro bersemedi dahulu untuk mencari ilmu kanuragan dalam hal persampahan ini.
3. Menggunakan pipa loseda/biopori
Kebetulan untuk loseda saat ini belum berfungsi, karena pipanya baru datang dari toko ijo. masing menunggu satu barang lagi yaitu bor tangan untuk membuat lubangnya.
Bila kalian sudah membaca tulisan Roro tentang model-model manusia dalam memperlakukan sampah di postingan ini, tentu kalian sudah dapat menempatkan diri kalian ada di model mana. Ayo siapa mau ngaku?
Nah kali ini Roro mau cerita apa yang selama ini telah Roro lakukan terkait dengan sampah rumah tangga yang ada di rumah.
1. Memilah
Sebenarnya, menurut Roro memilah sampah ini adalah melanjutkan slogan 'membuang sampah pada tempatnya'. Pada zaman dahulu kala, tempat sampah hanya satu. Semua sampah digabungkan jadi satu. Kemudian berkembang menjadi dua tempat sampah, yaitu untuk sampah organik dan non organik. Setelah itu bertambah lagi menjadi 3 tempat sampah. yaitu sampah organik, non organik dan sampah residu (sampah yang sulit untuk didaur ulang).
tempat sampah organik, non organik dan residu |
Karena hasil pilahan Roro masih sebatas organik dan non organik, sampah organik langsung dikompos. Sedangkan sampah non organik dijemput oleh Kang Sampah untuk dibawa ke TPS.
2. Menggunakan Keranjang Takakura
Metode keranjang takakura adalah pengolahan sampah rumah tangga yang ditemukan oleh Mr. Takakura. Ini sangat simpel dan tidak makan tempat. Selain itu juga tidak menimbulkan bau. Jadi dapat dilakukan di dapur rumah tangga, di kost maupun di rumah susun/apartemen.
Secara singkat, keranjang takakura ini adalah keranjang berongga yang dilapisi kardus di bagian dinding-dindingnya. Kemudian, di bagian bawah diberi peresap cairan berupa berupa kantong sekam kemudian juga tanah kompos. Nantinya sampah organik dimasukkan keranjang, diselang seling dengan unsur tanah ataupun unsur coklat (daun kering, kardus yang dirobek kecil-kecil, bubuk kulit telur, dll)
Untuk lengkapnya kalian dapat menyaksikan video berikut ini.
Metode Takakura
Halaman rumah Roro, seluruh permukaan tanahnya ternyata dicor oleh pemilik terdahulu. Bahkan ada tanah di sudut dengan posisi lebih tinggi sekitar 30cm ketika digalipun ternyata di dasarnya ada lantai semen. Sehingga untuk membuat lubang biopori perlu perjuangan. Tapi tenang jangan menyerah.
Kita akan tetap membuatnya. Untuk mengakali, kita akan buat loseda. Jadi dasar pipanya saja yang masuk tanah, sisanya naik di permukaan.
Yuk tonton videonya dari temen temen KKN universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
4. Bergabung dengan komunitas
Dengan bahagia, Roro mau sampaikan ke teman-teman, kalau saat ini di Kota Bandung sudah marak kegiatan pengolahan sampah ini. Pemerintah melalui DLH - Dinas Lingkungan Hidup gencar menyerukan masyarakat untuk memilah sampah dan mengolah sampah residu dengan pengembangan rumah magot.
Di RW Roro sudah berjalan rumah magotnya, di sana ada pengelolanya. Nah masalahnya, supply makanan untuk magotnya sering kurang, karena masyarakat masih belum semuanya bersedia mengantar sampah sisa makanan atau sisa dapur ke rumah magot yang terletak di pinggir lapangan RW.
Buat Roro sendiri, keberadaan rumah magot ini sangat membantu. Karena kecepatan keranjang takakura mengurai sampah tidak seberapa. Masih lebih banyak produksi sampahnya. Roro mau belajar zerowaste, doain ya.. sukses belajarnya dan bisa berbagi dengan teman teman.
Demikian cerita dari Roro kali ini.. ayo semangat sayangi bumi...
Comments
Post a Comment